Katanya sih cinta, tapi sikapnya kok, tak berbicara begitu? Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Pertama, Anda perlu tahu dulu bahwa konsep cinta antara lelaki dan perempuan pada dasarnya memang berbeda.
Salah satunya yang menarik adalah bagaimana kedua mahluk ini memandang cinta. Memang, membahas dan mengartikan cinta sendiri bukanlah perkara yang mudah. Secara gramatikal, cinta bisa dikatakan sebagai sebuah perasaan yang sangat mendalam, mengandung gejolak emosi positif dan bersifat subyektif. Namun, penelitian yang bisa menjelaskan secara gamblang tentang cinta sampai sekarang belum ada.
Seorang penulis nonfiksi dan sains yang pernah mendapatkan Pulitzer Prize, Natalie Angier, mencoba mendefinisikan kata cinta dalam bukunya yang berjudul Women an Intimate Geography. Menurut Natalie, cinta adalah sebuah perasaan yang universal sehingga akan selalu ada sampai kapan pun manusia itu ada.
Sejak kecil kita, manusia, juga sudah diajarkan untuk mengenal cinta, walapun penerapannya berbeda setelah kita menginjak dewasa. Itulah sebabnya, mengapa pengertian cinta antara lelaki dan perempuan, pada akhirnya juga berubah dan berbeda. Nah, seperti apakah perbedaan cinta di mata lelaki dan perempuan?
Perempuan: cinta=perhatian
Lelaki: cinta=kepercayaan
Salah satu tanda cinta bagi perempuan adalah perhatian. Kita senang memberi sekaligus menerima perhatian. Sekecil apa pun perhatian yang diberikan pasangan, kita akan merasa istimewa dan dicintai. Misalnya, dikirimi SMS setiap hari, meski pesannya hanya uapan selamat pagi atau selamat tidur.
Sementara buat lelaki, yang menyamai arti perhatian adalah kepercayaan. Lelaki menganggap jika pasangan yang dicintainya memberikan kepercayaan penuh padanya, itu berarti sang kekasih meyakini bahwa ia telah melakukan yang terbaik bagi mereka berdua. Lelaki tak suka dibanjiri SMS. Apalagi jika pesannya berisi, "Kamu di mana?" Selain mengganggu, pesan ini seolah menunjukkan kita tak memercayainya.
Perempuan: butuh pengertian
Lelaki: butuh penerimaan
Selain perhatian, hal lain yang kita butuhkan dalam hubungan adalah rasa dimengerti. Kaum lelaki memang sulit memahami kita. Namun, mereka punya cara untuk mengatasinya. Banyak lelaki diberi kemampuan mendengarkan keluh kesah kita tanpa menghakimi. Ia juga dapat memeberikan empatinya. Sikap lelaki yang lebih mudah memahami ini bukan didapat dari mengetahui pikiran atau perasaan seorang perempuan. Ini karena lelaki selalu berusaha mengumpulkan makna-makna dari apa yang dia dengar dan dia lihat unutuk membenarkan apa yang disampaikan kekasihnya.
Sementara, perempuan yang kadang tidak berdaya mengubah kekasihnya akhirnya dengan penuh cinta menerima Si Dia apa adanya. Dan, inilah yang membuat lelaki merasa bahagia dan sangat dicintai.
Perempuan: ingin dihormati
Lelaki: ingin dihargai
Kita akan merasa dihormati bila lelaki menanggapi dengan mengakui dan mengutamakan hak-hak, harapan dan kebutuhan-kebutuhan kita. Jika tingkah laku Si Dia selalu mempertimbangkan pikiran-pikiran dan perasaan kita, pasti kita akan merasa senang dan dihormati. Betul, kan?
Sedangkan bagi lelaki, penghargaan atau dihargai merupakan reaksi alami terhadap perasaan didukung. Jika usahanya dihargai, lelaki akan tahu bahwa usahanya tidak sia-sia. Nah, hal ini bisa mendorong lelaki untuk bisa berbuat lebih banyak. Lelaki yang merasa dihargai secara otomatis lebih bersemangat dan terdorong untuk lebih menghormati pasangannya.
Perempuan: butuh kesetiaan
Lelaki: lebih butuh rasa kagum
Diakui atau tidak, ketika sedang jatuh cinta kita selalu ingin pasangan berada di sisi kita, kalau perlu 24 jam penuh (bodyguard saja pakai shift). Ini menandakan kita memang sangat menginginkan dan mengagungkan kesetiaan. Nah, kaum lelaki merasa bila si pasangan mengagumi dan menghormati hak-haknya, dengan ikhlas ia akan membaktikan diri dan menyanjung si pasangan.
Sebaliknya, jika perempuan diperlakukan sebagai sosok yang terpenting dalam kehidupan lelaki tercintanya, maka kita akan dengan mudah memberikan kekaguman pada pasangan. Segala sesuatu memang harus ada timbal baliknya, kan?
Perempuan: mengharap ketegasan
Lelaki: mengharap persetujuan
Setiap pasangan yang akan memulai hubungan, biasanya akan menunjukkan sikap persetujuan dan ketegasan. Sebagai contoh, kita selalu membutuhkan ungkapan rasa cinta dan sayang yang diutarakan lewat kata-kata. Kita membutuhkan kata "jadian" terucap dengan jelas, tegas dan langsung sebagai bukti keabsahan hubungan.
Sementara lelaki merasa dengan kata "mau", atau anggukan, atau ungkapan persetujuan lain dari kita sudah cukup menunjukkan bahwa kita bersedia menjalin hubungan bersamanya.
Nah, setelah lelaki menerima persetujuan yang dibutuhkan, dia akan jadi lebih mudah untuk menghargai perasaan kita. Sedangkan kita akan merasa lebih dicintai jika lelaki yang kita cintai memberikan pengasan secara berulang.
Rabu, 14 Mei 2008
Selasa, 13 Mei 2008
STOP MENGELUH....
Sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar. Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan,pasangan hidup, masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya.Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat.
"Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruh lembur,sekalian aja
suruh gue nginep di kantor!"
"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des" gue"
"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu.Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.
Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita Mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan sekerjanya. Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh.Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita.
Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur
Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA.
hal yang dapat kita syukuri. Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia? Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra. Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan pekerjaan tambahan. Bersyukurlah karena Anda telah diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda harapkan. Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu sibuk mengeluh.
Try it now:
1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari. Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan Anda.
2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut ini. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas
semua yang terjadi pada saat ini.
3. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda.
"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri
"Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruh lembur,sekalian aja
suruh gue nginep di kantor!"
"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des" gue"
"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu.Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.
Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita Mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan sekerjanya. Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh.Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita.
Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur
Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA.
hal yang dapat kita syukuri. Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia? Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra. Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan pekerjaan tambahan. Bersyukurlah karena Anda telah diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda harapkan. Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu sibuk mengeluh.
Try it now:
1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari. Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan Anda.
2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut ini. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas
semua yang terjadi pada saat ini.
3. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda.
"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri
Mencintai tanpa syarat
Mencintai tanpa syarat
Kemarin saya membaca pesan sebuah email, dan menurut saya isi dari email tersebut sangat menyentuh hati. Makanya saya mempostingnya di blog ini. Krn menurut saya ini adalah cerita yg sangat bagus.
Mampukah Kita Mencintai Tanpa Syarat?
Sebuah renungan Based on True Story...Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.........bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu".
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak
dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah......tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.
kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit." Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno
merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi :place nara :City sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak Suyatno bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"
Kemarin saya membaca pesan sebuah email, dan menurut saya isi dari email tersebut sangat menyentuh hati. Makanya saya mempostingnya di blog ini. Krn menurut saya ini adalah cerita yg sangat bagus.
Mampukah Kita Mencintai Tanpa Syarat?
Sebuah renungan Based on True Story...Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.........bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu".
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak
dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah......tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.
kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit." Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno
merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi :place nara :City sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak Suyatno bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"
Tip menghadapi bos yang menjengkelkan
Apakah Anda kini bekerja di bawah seorang atasan yang sangat sulit dan menjengkelkan? Agar performa baik Anda tetap dapat dipertahankan, meski harus berhadapan dengan bos yang menyebalkan, simak saran berikut ini untuk menghadapinya.
Atasan yang selalu memberi komentar terhadap setiap gerak-gerik Anda.
Cara menghadapinya:
Debat atasan tipe ini melalui e-mail, berkas laporan, dan hasil rapat agar dia dapat mengendalikan dirinya.
Atasan yang ingin mendapat informasi dengan cara mendekati Anda, seolah-olah Anda sahabatnya.
Cara menghadapinya:
Jaga jarak dengannya! Ajak dia ke tempat yang lebih netral jika ia mengajak bertemu.
Atasan gila kerja dan menuntut Anda bekerja seperti dia.
Cara menghadapinya:
Dia harus tahu, di dunia ada kehidupan lain selain bekerja. Setiap ada kesempatan, ceritakan kepadanya mengenai keluarga, teman-teman, dan hobi Anda.
Atasan yang suka membuat lelucon tidak lucu atau tidak baik mengenai diri Anda.
Cara menghadapinya:
Sebaiknya, leluconnya jangan ditanggapi. Ganti topik pembicaraan dengan hal yang lebih serius dan netral.
Atasan yang suka memerintah, selalu merasa paling tahu dan benar, tidak mau disalahkan, dan sering menyalahkan orang lain.
Cara menghadapinya:
Secara tertulis, minta pendapatnya untuk semua rencana dan keputusan penting. Tetapi, Anda tetap harus waspada bila ada kesalahan, yang sudah pasti sang atasan akan mengatakan tidak tahu menahu.
Atasan yang kaku, hanya memerlukan jawaban "ya" atau "tidak", dan tak peduli dengan informasi bermanfaat atau diskusi-diskusi lain.
Cara menghadapinya:
Siapkan laporan secara tertulis, disertai beberapa alternatif yang harus dikerjakan. Bila dia memerlukan rekomendasi, berikan secara lisan saja.
Atasan yang pasif-agresif, suka menunda-nunda pekerjaan, sering mengeluh tak cukup waktu, dan selalu menyalahkan orang lain atas pekerjaan yang tak bagus.
Cara menghadapinya:
Libatkan orang lain sebanyak yang diperlukan sehingga Anda mempunyai saksi.
Atasan yang tak dapat mengambil keputusan, selalu meminta sumber informasi dari sana sini sebelum membuat keputusan yang seakan-akan dibuatnya sendiri.
Cara menghadapinya:
Cari informasi sebanyak-banyaknya dari orang-orang yang berperan dan terlibat di dalam masalah yang sama.
Atasan yang tidak dapat memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadinya.
Cara menghadapinya:
Nikmati pekerjaan Anda! Salah pengertian mengenai hal yang tidak penting, malah dapat merusak hubungan kerja.
Yakinlah, dengan berjalannya waktu, mimpi buruk Anda dapat berubah menjadi mimpi yang indah. Atasan yang menyebalkan dapat menjadi faktor yang memotivasi Anda untuk berubah menjadi lebih baik.
Atasan yang selalu memberi komentar terhadap setiap gerak-gerik Anda.
Cara menghadapinya:
Debat atasan tipe ini melalui e-mail, berkas laporan, dan hasil rapat agar dia dapat mengendalikan dirinya.
Atasan yang ingin mendapat informasi dengan cara mendekati Anda, seolah-olah Anda sahabatnya.
Cara menghadapinya:
Jaga jarak dengannya! Ajak dia ke tempat yang lebih netral jika ia mengajak bertemu.
Atasan gila kerja dan menuntut Anda bekerja seperti dia.
Cara menghadapinya:
Dia harus tahu, di dunia ada kehidupan lain selain bekerja. Setiap ada kesempatan, ceritakan kepadanya mengenai keluarga, teman-teman, dan hobi Anda.
Atasan yang suka membuat lelucon tidak lucu atau tidak baik mengenai diri Anda.
Cara menghadapinya:
Sebaiknya, leluconnya jangan ditanggapi. Ganti topik pembicaraan dengan hal yang lebih serius dan netral.
Atasan yang suka memerintah, selalu merasa paling tahu dan benar, tidak mau disalahkan, dan sering menyalahkan orang lain.
Cara menghadapinya:
Secara tertulis, minta pendapatnya untuk semua rencana dan keputusan penting. Tetapi, Anda tetap harus waspada bila ada kesalahan, yang sudah pasti sang atasan akan mengatakan tidak tahu menahu.
Atasan yang kaku, hanya memerlukan jawaban "ya" atau "tidak", dan tak peduli dengan informasi bermanfaat atau diskusi-diskusi lain.
Cara menghadapinya:
Siapkan laporan secara tertulis, disertai beberapa alternatif yang harus dikerjakan. Bila dia memerlukan rekomendasi, berikan secara lisan saja.
Atasan yang pasif-agresif, suka menunda-nunda pekerjaan, sering mengeluh tak cukup waktu, dan selalu menyalahkan orang lain atas pekerjaan yang tak bagus.
Cara menghadapinya:
Libatkan orang lain sebanyak yang diperlukan sehingga Anda mempunyai saksi.
Atasan yang tak dapat mengambil keputusan, selalu meminta sumber informasi dari sana sini sebelum membuat keputusan yang seakan-akan dibuatnya sendiri.
Cara menghadapinya:
Cari informasi sebanyak-banyaknya dari orang-orang yang berperan dan terlibat di dalam masalah yang sama.
Atasan yang tidak dapat memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadinya.
Cara menghadapinya:
Nikmati pekerjaan Anda! Salah pengertian mengenai hal yang tidak penting, malah dapat merusak hubungan kerja.
Yakinlah, dengan berjalannya waktu, mimpi buruk Anda dapat berubah menjadi mimpi yang indah. Atasan yang menyebalkan dapat menjadi faktor yang memotivasi Anda untuk berubah menjadi lebih baik.
Langganan:
Komentar (Atom)
.jpg)